(Oleh : Hartini Mulianah)
Komisariat FIISI
IAIN Mataram
Geliat perkembangan objek pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB)
terutama pariwisata Lombok dalam beberapa tahun terahir mengalami perkembangan
cukup pesat. Dari segi pesona dan keindahan juga, wisata Lombok telah menjadi salah
satu pusat perhatian dan surga bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Banyak wisatawan yang berkunjung ke Lombok mengaku terpesona dengan
keindahan objek pariwisata Lombok, yang selain indah juga kondisi lingkungan masih
alami, mulai dari wisata pantai, air terjun, alam pegunungan, termasuk tiga
gili, Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air yang ada di Kabupaten Lombok Utara
Sehingga pernah terlontar dari para wisatawan, kalau anda ke Bali,
maka anda tidak akan menemukan Lombok, tapi kalau anda ke Lombok, anda akan
menemukan Bali. Statemen wisatawan tersebut saya kira tidak berlebihan kalau
melihat keindahan pariwisata yang dimiliki, Lombok yang juga dikenal sebagai
pulau seribu masjid
Kalau Bali memiliki pantai Kuta, Lombok juga memiliki pantai yang
tidak kalah indah nan eksotis, sebut saja pantai ping di Kabupaten Lombok
Timur, pantai kuta, Tanjung An di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Gunung
Rinjani dengan Danau segara anaknya di Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan
sederetan objek pariwisata lain yang menyuguhkan sejuta keindahan
Pantai Kute misalkan, memiliki bentangan alam yang masih sangat
alami, dengan pasir putihnya diapit perbukitan dan pegunungan asri, pantai kuta
banyak menjadi tujuan wisatawan lokal dan mancanegara sebagai tujuan berwisata
dan rekreasi bersama keluarga, termasuk sederetan pantai lain
Lombok juga memiliki ratusan pulau-pulau kecil (gili) yang elok,
baik untuk selancar maupun penyelaman, beberapa yang sudah populer adalah Gili
air, Meno, dan Trawangan. Jika Bali memiliki Gunung Agung, Lombok memiliki
Gunung Rinjani, ditambah dengan Danau Segara Anak di puncaknya.
Kalau Bali juga dikenal Pulau Dewata dengan ribuan pura-pura,
Lombok juga dikenal dengan pulau seribu masjid dan bangunan bersejarah. Di lombok
tradisi waktu telu juga masih terjaga. Mereka masih melakukan upacara-upacara
adat secara rutin.
Jika Bali adalah “museum hidup” masyarakat hindu, Lombok adalah
“museum hidup” bagi multikulturalisme. Danau segara Anak sebagai kaldera Gunung
rinjani, contohnya, tiap tahun dikunjungi umat Hindu untuk melakaksanakan acara
mulang pekelam. Upacara itu dilakukan di lereng Rinjani yang mayoritas menganut
Islam dengan tradesi wektu telu. Kuliner tradisional Lombok juga tak kalah dari
Bali.
Ayam taliwang plus pelecing kangkung adalah salah satunya. Sejumlah
sentra kerajinan rakyat yang mendarah daging di Lombok seperti tenun songket
dan gerabah juga sangat layak “jual”. Membaca stetmentnya Bapak Tjok Suthendra,
nampak menggambarkan berapa kayanya pulau lombok ini dengan sumber daya
alamnya. Tetapi, apakah yang kurang di Lombok ini sehingga sampai sekarang
masih berada di dalam bayang-bayang Bali?
Melihat infrastruktur yang belum memadai, ramah lingkungan serta
kebersihan lingkungan masih belum tertata, ini merupakan bagian dari kendala serta
membuat tidak nyaman pengunjung wisatawan khususnya yang berasal dari manca
negara.
Begitu banyak pantai-pantai yang mengundang pusat perhatian
masyarakat namun apadaya pemerintah masih belum memberikan perhatian yang
penuh, seperti halnya pantai-pantai yang lainnya.”katakanlah, kuta beach,
senggigi beach dan lain sebagainya.
Menata dan memperindah diskriminasi pariwisata yang belum sempat
dilirik sebenarnya dapat dijadikan sumber penghasilan Masyarakat. Sebutlah
pantai mapak, selong belanak dan kawan-kawannya yang belum ditengok pula.
Pemerintah tidak seharusnya memandang sebelah mata, tidak seharusnya melihat
secara pinancial yang banyak, akan tetapi pemerintah dari sekarang harus
memberikan perhatian serta ide-ide baru yang masih bernuansa kearifan lokal.
Sebagai pandangan lain, sekarang ini kita bisa melihat hampir 50 %
lahan di lombok sudah dikuasai para investor asing. Mereka membangun
dimana-mana dengan gaya yang super hebat. Dalam hal ini pemerintah tidak muthlak
harus disalahkan butuh kesadaran masyarakat juga. Banyak hal yang bisa
dilakukan oleh para investor untuk menguasai lahan dan hasilnya salah satunya
menikah dengan orang indonesia.
Lombok utara terkenal dengan tiga gili yang yang menawan dan mempesona. Sekarang ini
bangunan-bangunan yang ada disana itu berbagai macam rupa hampir lahan dibuat
tidak bernafas khususnya gili trawangan. Belum lagi lombok timur, pantai pink
adalah salah satu dari objek wisatanya yang banyak dikunjungi dan masih banyak
objek wisatanya yang lain...
Lombok tengah objek wisatanya terkenal dengan kuta beach, pasir
putih sebagai ciri khasnya. Negara-negara tetangga kita banyak berdatangan dan
bukan hanya orang asing saja masyarakat setempat pun tertarik dengan keindahan suasana disana. Kita lihat
lagi lombok barat salah satunya senggigi beach dan pantai-pantai yang ikut
berdampingan.
Kalok kita melihat dari kemampuan ekonomi Masyarakat pribumi secara
umum rata-rata ekonomi menengah ke bawah. Maka jauh dari harapan mereka akan
bisa membangun seperti yang terlihat. Sebutlah bangunan-bangunan yang ada di
pantai kuta, pantai senggigi dan lain sebagainya. Atas pandangan ini pemerintah
harus mampu menciptakan kreatifitas baru bagi pertumbuhan perekonomian
masyarakat yang ada di sekitar pesisir pantai tersebut.
Tidak perlu dalam bentuk bangunan mewah, sederhana namun mampu
menggambarkan ciri khas dari pulau lombok. Pemerintah dan masyarakat harus
membangun komunikasi dan pemahaman yang sama serta didukung oleh fasilitas yang
ada.
Pemerintah tidak hanya diminta untuk memeberikan bantuan dalam
bentuk materi namun bisa dalam bentuk sosialisasi. Misalkan sosialisasi kebersihan,
pemeperbaiki infrastruktur, serta memberikan ilmu pengetahuan bagaimana kearifan
lokal pulau lombok sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar